Jika Anda memiliki bisnis yang membidik segmen pasar orang-orang muda alias para millennials, maka hampir pasti Anda membutuhkan social media management.
Kenapa?
Mereka Pengguna Berat Social Media
Kita pastinya cukup paham bahwa para millennials yang mayoritas berusia belasan tahun sampai 30an adalah jenis konsumen yang berbeda dengan konsumen lainnya. Salah satu hal paling jelas membedakan konsumen millennials ini adalah level interaksi mereka dengan dunia digital.
Menurut riset yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Oktober 2016, tingkat penetrasi internet mencapai 80% pada orang Indonesia yang berusia 20-29 tahun.
Kalau ditanya konten internet apa yang paling popular, sudah jelas jawabannya social media. Tercatat 97,4% orang Indonesia mengakses akun media sosial saat mengunakan internet.
Sudah tidak aneh lagi kalau orang-orang muda ini menghabiskan lebih banyak waktu untuk internet daripada menonton TV. Mereka sudah sangat fasih bermain Facebook, Instagram, YouTube dan lainnya sejak bangun tidur sampai tidur lagi.
“Your brand should be where your consumers are – in social media.”
Kalau bisnis Anda tidak eksis di sini, jangan kaget kalau brand pesaing Anda masuk duluan.
Mereka Sangat Personal dan Pilih-pilih
Sekitar 70% dari mereka menggunakan smartphone mereka untuk mengakses internet.
Ini membuat pengalaman berinternetan semakin personal karena bisa diakses dari mana saja dan kapan saja, sambal tidur-tiduran di kamar, ngopi di kedai, di meja kerja dan juga sampai di ruang kuliah. Mereka menyukai sesuatu yang “gue banget” dan sesuai gaya mereka.
Mereka juga terbiasa mengkonsumsi konten dan informasi yang sangat banyak. Mereka sudah terbiasa melihat iklan yang membosankan dimana mereka akan langsung mengacuhkannya dan terbiasa pula melihat iklan yang menarik dimana mereka mungkin akan meluangkan waktu beberapa detik untuk mencernanya.
Kalau iklan atau konten yang merek lihat di social media menarik, mereka malah bisa memberikan apresiasi dalam bentuk seperti “likes” dan “shares”. Inilah bentuk eksistensi sebuah brand yang tentunya diharapkan.
Bagaimana dengan bisnis Anda?
Dampaknya bagi bisnis Anda adalah persaingan untuk bisa memasuki pikiran mereka bertambah sulit. Membuat konten berupa kata-kata, desain visual dan ide campaign di social media menjadi lebih penting lagi. Kalau kurang menarik, bisa-bisa posting social media kita tidak dilirik orang.
Ketika brand kita sudah memutuskan masuk ke social media, jangan setengah-setengah. Kehadiran kita harus keren dan ngejreng!
Kalau posting on-off (seminggu posting, minggu depan hilang), caption diketik sekenanya, hashtag tidak dipikirkan, desain tidak menarik, foto kurang keren… bakalan susah membangun brand yang diharapkan di social media.
Mengelola Social Media
Nah, sekarang apa sih social media management?
Sederhananya; pengelolaan media social, dari perencanaan, pembuatan content (kata-kata, desain maupun foto) untuk memperkuat brand dan meningkatkan interaksi antara brand dengan konsumen.
Untuk mencapai tujuan tersebut, idealnya dibutuhkan beberapa peran:
Social Media Specialist; menyusun strategi dan menyiapkan semua content berupa kata-kata secara berkala. Selain itu, bertugas pula untuk menjawab interaksi yang terjadi di akun social media brand kita. Mereka juga membuat report secara berkala untuk melihat penambahan followers/fans dan tingkat interaksi yang terjadi di posting akun social media kita.
Designer; bertugas membuat desain dari posting social media kita agar memilik look and feel yang menarik serta konsisten.
Photographer; bertugas menyiapkan foto-foto keren yang diperlukan.
Kalau bisnis Anda mampu melakukan itu semua sendiri tentu akan ok. Tapi biasanya, Anda harus fokus pada produk dan operasional bisnis itu sendiri. Kalau merekrut orang khusus untuk melakukannya bisa saja – tapi apakah banyak orang yang bisa melakukan semua peran tersebut sekaligus dengan kualitas ok? Kalaupun bisa, berarti Anda harus mengarahkan mereka, menggaji mereka dan memberikan THR tentunya.
Pakai Jasa Agency
Pilihan lain yang biasanya ditempuh brand-brand besar yang sudah terkenal adalah menggunakan jasa social media management pihak ketiga alias agency. Cuma biasanya biayanya lumayan besar. Untuk brand-brand yang startup dan mid-sized companies, biasanya akan agak sulit menganggarkan dana lebih dari Rp 10 juta sebulan untuk mengelola media social. Pilihan lebih pas biasanya jatuh pada boutique creative agency yang memang menawarkan paket harga lebih efisien.
Jika brand Anda bekerjasama dengan boutique agency, Anda dapat tetap mendapatkan jasa seorang social media specialist, designer dan photographer serta ditambah lagi dengan peran seorang strategic planner yang memastikan arah social media tersebut sejalan dengan elemen marketing communication lainnya.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai social media management, yuk kita ngopi-ngopi dan obrolin!